CONTOH SAMBUTAN UPACARA AGUSTUSAN
Contoh Sambutan Bupati acara 17 an singkat
Puji dan syukur marilah senantiasa kita
panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, kita bersama masih diberikan nikmat sehat dan
nikmat selamat untuk dapat melaksanakan Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun
(HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia. Tidak lupa, sholawat serta salam,
semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Mudah-mudahan dengan
senantiasa bersholawat, kita akan mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti. Aamiin.
Saudara Sekalian, para Peserta Upacara yang
saya hormati,
Hari
ini, jutaan masyarakat Indonesia menjadi saksi perjuangan kemerdekaan yang telah
genap berusia 78 tahun. Sejak teks Proklamasi Kemerdekaan dibacakan oleh dua
pemimpin bangsa Indonesia, Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta pada masa itu, telah banyak peristiwa bersejarah
yang terjadi.
Pengalaman
pahit, susah, senang, haru biru, dan senyum kebahagiaan senantiasa mewarnai
derap pembangunan di Bumi Pertiwi, hingga mampu berdiri tegap seperti hari ini.
Sudah selayaknya kita sebagai penerus generasi, menjadikan peringatan
Proklamasi sebagai titik refleksi. Bukan tentang apa yang kita dapatkan secara
pribadi, tetapi bagaimana diri kita mampu memberikan kontribusi untuk negeri.
Jangan
sampai apa yang telah kita capai selama ini, menjadikan kita lupa diri. Karena
sejatinya, segala keberhasilan yang kita rasakan saat ini adalah hasil dari
kerja keras dari generasi terdahulu yang patut kita syukuri.
Kemerdekaan,
hasil-hasil pembangunan, dan berbagai warisan peradaban bangsa, harus terus
dipertahankan dan selalu dijaga. Tata kehidupan masyarakat yang rukun dan damai
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, juga perlu untuk senantiasa kita bina.
Hal ini menjadi penting untuk kita upayakan
bersama, karena sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya
pada acara ASEAN Intercultural and
Interreligious Dialogue, bahwa “Dunia
saat ini sedang tidak baik-baik saja”. Dimana berdasarkan hasil riset Global Peace Index, menunjukkan bahwa ada
91 Negara yang terlibat konflik di tahun 2023.
Sebagai bangsa besar yang memiliki latar
belakang sejarah yang begitu panjang, tentu kita tidak boleh menutup mata
dengan adanya konflik yang terjadi di berbagai belahan dunia tersebut. Karena
Indonesia juga tumbuh dan ditempa dengan keras, serta telah melalui berbagai
tahapan termasuk konflik dan pertempuran, baik saat memperjuangkan kemerdekaan maupun
dalam rangka menjaga sekaligus mempertahankan keutuhan NKRI.
Untuk
itulah, saya mengajak semua elemen masyarakat di Kabupaten Malang untuk
senantiasa bersyukur karena bangsa kita hari ini adalah bangsa yang kuat, dan
bangsa yang hebat, yang telah terbukti mampu bertahan melalui berbagai pasang
surut perjalanan bernegara, dengan tetap berpijak pada semangat kebersamaan dan
kegotong-royongan, sebagaimana nilai yang tertuang dalam Pancasila dan UUD
1945. Lebih dari itu, kita juga patut bangga karena tahun ini menjadi momentum
titik balik, dimana bangsa Indonesia secara bertahap telah menunjukkan pemulihan
dan perkembangan ke arah positif, setelah badai pandemi Covid-19 di tahun 2020 lalu.
Untuk
itu, marilah kita berterima kasih sekaligus memberikan apresiasi kepada diri
kita pribadi, dan juga orang-orang disekeliling kita, yang telah bekerja keras,
berjuang dan berkorban bersama, sehingga bangsa Indonesia mampu melewati pandemi
Covid-19.
Saya juga menyampaikan terima kasih
kepada segenap masyarakat yang selama ini telah mendukung kinerja pemerintah
dan berkontribusi dalam menjaga, sekaligus merawat keharmonisan dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal-hal seperti inilah yang saat ini sangat
kita butuhkan agar kedepannya semakin solid bergerak, melaju bersama, dalam kerja-kerja
nyata membangun Indonesia, sebagaimana spirit yang digelorakan dalam Peringatan
HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2023, yakni “Terus Melaju untuk Indonesia Maju”.
Saya berharap semangat pengorbanan kita dalam
pembangunan nantinya akan semakin besar dan terus bertambah. Mengingat saat ini
kita sudah berada di sepertiga akhir menuju satu abad kemerdekaan Indonesia di
tahun 2045 mendatang. Terlebih di tahun 2024, kita juga harus melalui fase
terpenting yang akan menentukan nasib bangsa Indonesia dalam beberapa tahun
kedepan.
Untuk itu saya berpesan kepada seluruh
masyarakat agar dapat “noto
ati, noto roso, lan noto jiwo”, dalam menghadapi gejolak politik yang mungkin
akan terjadi. Dimana segala dinamika yang muncul haruslah disikapi dengan hati
yang dingin, dan pikiran yang tenang, sehingga akan dihasilkan tindakan yang
positif dan konstruktif. Pada gilirannya sesuatu yang dimulai dengan kebaikkan,
insyaallah akan mampu memberikan
manfaat nyata yang dapat dirasakan tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi
bangsa dan negara yang kita cintai.
Siapapun yang menjadi pemimpin nantinya,
punya tanggung jawab dan tugas yang sama, yakni untuk melanjutkan estafet
kepemimpinan dengan penuh amanah, menuju kehidupan bangsa yang adil, makmur, dan
sejahtera, sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa. Tantangan kedepannya
pasti akan semakin berat, dan 22 tahun adalah waktu yang singkat untuk
mempersiapkan segalanya.
Maka dari itu, mari kita maknai
perjalanan ini sebagai lorong waktu yang akan menempa bangsa kita dan seluruh
tumpah darah Indonesia, agar semakin sigap dan siap untuk menyongsong masa
kejayaan Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang.
Mari
kita wujudkan perjuangan ini dengan sikap saling mendukung, bersinergi, saling
bekerja sama dan saling berkolaborasi. Ayo kita aktualisasikan pula semangat kebersamaan
ini dengan tindakan nyata untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan melalui kegiatan
yang positif dan usaha yang konkrit, demi tercapainya masyarakat Indonesia yang
tangguh dan berdaya saing.
Peserta Upacara dan Hadirin yang saya hormati,
Sebelum mengakhiri
sambutan ini, sejenak marilah
kita mengenang jasa
para pahlawan bangsa, baik yang
telah gugur di medan juang maupun yang wafat setelah kemerdekaan.
Semoga segala amal ibadahnya diterima,
dan para pejuang bangsa mendapatkan tempat
terbaik di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin.
Saya juga mengajak kepada seluruh elemen bangsa, untuk
berdoa agar bangsa Indonesia diberi karunia dan kekuatan hati, dan pikiran
untuk mewujudkan cita-cita kemakmuran dan kesejahteraan. Tidak mulai besok,
tidak pula mulai lusa, tetapi mulai sekarang dan seterusnya. Aamiin.
Kiranya demikian yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, terima kasih atas perhatiannya.
Semoga
Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan meridhoi setiap tugas dan pengabdian
kita kepada bangsa dan negara serta daerah tercinta ini. Aamiin. ”Dirgahayu Republik Indonesia”.
MERDEKA.. MERDEKA.. MERDEKA..!!
NKRI HARGA MATI!